Ketika kucoba untuk menatap cermin, masih saja kulihat debu menempel yang sulit untuk dibersihkan seperti tak ada habisnya. Ketika dilap dengan kain esoknya masih ada debu yang menempel kembali. Seperti hati ini yang sulit untuk dibersihkan selalu saja ada bisikan dan godaan untuk menzolimi diri sendiri dan orang lain. Memang benarlah kata Ulama bahwa Iblis beserta bala tentaranya tidak pernah tidur untuk bergerilya menyesatkan anak cucu Adam. Namun sebenarnya diri ini yang lemah iman dan masih terperdaya dengan hawa nafsu.
Terkadang aku merenung tentang hidup ini, Bukankah tujuan kita hidup adalah untuk beribadah kepada Allah dan caranya adalah dengan mengenal Allah.
Tapi memang lah tipu daya ini dengan segala hiruk pikuknya mampu menggeser tujuan hidup itu. Terlena secara perlahan- lahan hingga akhirnya lupa. Hati yang seharusnya diisi dengan cinta kepada Allah dan Rasulullah telah berganti dengan kesenangan dunia. Saat memegang Hp saja terasa sangat sebentar menghabiskan waktu , dan seperti tidak ada puasnya. Bahkan berita berita yang tidak penting sekalipun seolah olah menjadi santapan wajib yang harus di baca.
Sedangkan membaca Alquran 2 lembar saja rasanya sangat lama dan tidak ada rasa nikmat, pertanda hati ini sudah sangat jauh kepada Allah.
Namun begitu Allah masih saja mencurahkan kasih sayangnya kendatipun hamba yang banyak dosa nya ini masih banyak sekali lalainya.
Bertepat pada hari Minggu di bulan Sya'ban yang penuh dengan berkah, Allah masih memberikan Iman, nafas kehidupan, rizki dan kesehatan serta kelapangan waktu. Ya Allah Engkau masih izinkan kami hidup pertanda engkau masih sayang kepada kami. Ya Allah ampunilah kami yang menganiaya diri kami sendiri, maafkan kami ya Allah. Jika bukan karena Rahmat dan Kasih sayang Mu tentulah kami termasuk orang yang merugi.
